Pages

Selasa, 29 Mei 2012

Navigasi Darat

 Navigasi adalah kegiatan untuk menentukan posisi atau arah perjalanan, baik di medan ataupun pada peta.navigasi dapat dilakukan di darat,  sungai, pantai dan laut. Tetapi yang umun dilakukan adalah navigasin darat. Navigasi darat adl ilmu yang mempelajari cara seseorang menentukan posisi suatu tempat dan mencari gambaran dari medan di permukaan bumi dengan peta dan kompassebagai alat bantu minimal . langkah-langkah dalam melakukan
adalah menentukan titik awal perjalanan, mengetahui tanda – tanda medan, menentukan arah mata angin dengan menggunakan kompas, menaksir jarak, orientasi peta, membaca adanya perubahan kondisi medan, dan mengetahui ketinggian suatu tempatdalam bahasaan ini  akan kita pelajari cara menganalisis peta topografi dan orientasi peta untuk menentukan posisi pada peta topografi.
a.      Peralatan yang dibutuhkan
Navigasi darat membutuhkan berbagai alat bantu. Jenis-jenis peralatan untuk navigasi darat sebagai berikut.
1.      Kompas yang berguna u tuk menentukan arah berdasarkan aaarah magnetik kutub bumi.
2.      Altimrter, alat yang menentukan titik ketinggian suatu tempat berdasarkan perbedaan tekanan udara.
3.      Peta merupakan gambaran seluruh/sebagian permukaan bumi pada bidang dua dimensi dengan perbandingan tertentu.
4.      GPS (Global Positioning System) , sistem radio navigasi global yang terdiri atas bebrapa satelit dan stasiun di bumi.
Navigasi darat juga dapat dilakukan dengan alat bantu yang lebih sederhana.
Alat-alat tersebut antara lain kompas, busur derajat, penggaris, alat tulis, dan peta topografi.

a.      Menganalisis peta topografi
Menganalisis peta adalah kegiatan mencari berbagai informasi dengan cara membaca, mengamati, dan menyimpulkan mencermati peta. Peta yang digunakan di sini adalah peta topografi. Langkah pertama yang dapat dilakukan adalah yaitu dengan mengecek informasi dsar dari peta tersebut, misalnya judul peta, tahun pembuatan, dan informasi di legenda peta.
Hal-hal pokok yang perlu di analisis dari peta di antaranya sebagai berikut.
1.      Ketinggian suatu tempat.
Ketinggian suatu tempat dapat dilihat dengan memerhatikan garis kontur. Yang dimaksud dengan garis kontur adalah garis pada peta topografi yang menunjukkan ketinggian suatu tempat. Pada peta, garis ini menghubungkan tempat-tempat yang memiliki ketinggian yang sama. Dengan mengetahui ketinggian suatu titik (tempat), kita dapat memperkirakan kondisi cuaca dan tumbuh-tumbuhan (vegetasi) yang ada disekitar.
2.      Informasi yang terdapat dalam legenda.
3.      Tanda- tanda medan.
Tanda- tanda medan dapat kita ketahui dengan mengenali garis kontur. Berdasarkan garis kontur, kita dapat mngenali kenampakan tanda medan dalam peta topografi. Berikut contoh analisis tanda medan berdasarkan garis kontur.
-  Puncak bukit atau gunung biasanya berbentuk lingkaran kecil yang terletak di tengah tengah lingkaran kontur lainnya.
- Punggunga atau igir terlihat sebagai rangkaian kontur bebentuk U yang ujungnya melengkung menjauhi puncak.
- Lembaha terlihat sebagai rangkaian kontur bebrbentuk V yang ujungnya tajam menjorok kepuncak. Garis kontur lembahan biasanya relatif rapat.
-    Saddle, daerah rendah dan sempit di antara dua ketinggian.
-     Pass, merupakan celah memanjang yang membelah suatu ketinggian.
-  Sungai, terlihat di peta sebagai garis yang memotong rangkaian kontur, biasanya mengikuti pola lembahan dan namanya tertera mengikuti alur sungai. Saat membaca alur sungai perlu memerhatikan lembahan yang curam, kelokan-kelokan, dan arah aliran.
-   Kenampakan muara sungai yang berbatasan dengan laut merupakan tanda medan yang sangat jelas.gambaaar.
Analisis peta merupakan kegiata yang sangat penting dalam navigasi darat. Dengan membaca sebuah peta kita dapat memperoleh informasi sebanyak-banyaknya tentang keadaan medan sebenarnya. Oleh sebab itu, meskipun belum pernah mendatangi daerah di dalam peta tersebut, kita akan mengetahuinya.
bc.      Orientasi Peta
Orientasi peta adalah menyamakan kedudukan sebuah titik di peta dengan medan yang sebenarnya. Langkah awal untuk melakukan orientasi peta yaitu dengan mengenali tanda-tanda medan di lingkungan sekitar yang menyolok dan mengetahiu posisi pada peta. Hal ini dapat dilakukan dengan mencocokkan nama puncak (bukit/gunung), sungai, atau desa. Dengan demikian, kita mengetahui secara kasar posisi kita. Kegiatan di atas dapat dilakukan dengan langkah-langkah sebagai berikut.
1.      Mencari tempat terbuka agar dapat melihat tanda-tanda medan yang mencolok.
2.      Menyiapkan kompas dan peta, lalu meletakkannya pada bidang datar.
3.      Mengarahkan peta sesuai denga arah medan yang sebenarnya dengan berpatokan dengan kompas.
4.      Mencari beberapa tanda medan yang paling menonjol di lingkingan sekitar dan mencari tanda-tanda terdebut di peta.
5.      Memperkirakan possisi kita pada peta berdasarkan tanda-tanda medan tersebut.
Jika semua langkah di atas sudah di lakukan, berarti kita sudah mempunyai perkiraan secara kasar posisi kita pada peta. Untuk lebih memastikan posisi tersebut secara akurat, dapat menggunakan metode resection.
Metode resection yaitu cara menentuka posisi kita di peta dengan menggunakan dua atau lebih tanda medan yang dikenali. Teknik ini membutuhkan minimal dua  tanda medan yang terlihat jelas dan dapat di bidik. Untuk melatih teknik ini biasanya dapat di lakukan di medan yang terbuka seperti areal perkebunan. Tujuannya agar tanda-tanda medan terlihat jelas.
Langkah-langkah untuk melakukan resection sebagai berikut.
1.      Melakukan orientasi peta seperti langkah-langkah sebelumnya.
2.      Mencari tanda medan yang mudah dikenali di lapangan dan di peta, minimal dua buah.
3.      Membuat garis koordinat (sumbu X dan Y) pada tanda-tanda medan tersebut dengan menggunakan busur, penggaris dan pensil.
4.      Membidik tanda-tanda medan tersebut dari posisi kita dengan menggunakan kompas bidik.
5.      Memindahkan sudut hasil bidikan ke dalam peta dan menghitung sudut pelurusnya. Lakukan langkah ini pada setiap tanda medan yang dijadikan sebagai titik acuan.
6.      Perpotongan garis yang ditarik sebagai sudut-sudut pelurus tersebut adalah posisi kita pada peta.
Ketika sedang menjelajah, kita sering membutuhkan informasi posisi suatu titik/tempat yang akan kita tuju. Bagaimana kita mengetahui posisi dari tempat tersebut dengan menggunakan peta? Ada suatu metode yang disebut intersection yang bisa digunakan untuk mengetahui posisi suatu titik  pada peta dengan menggunakan dua atau lebih tanda medan yang dikenali di lapangan. Sebelum intersection, kita harus yakin  terlebih dahulu posisi kita di peta. Oleh karna itu, biasanya sebelum intersection, lakukan resection terlebih dahulu.
            Langkah – langkah melakukan intersection sebagai berikut.
1.      Melakukan orientasi peta
2.       Melakukan resection untuk mengetahui posisi kita di peta.
3.      Membidik tanda medan yang kita amati.
4.      Memindahkan sudut yang didapat ke dalam peta.
5.      Bergeraklah ke posisi lain dan pastikan posisi tersebut di peta.selanjutnya lakukan lagi langkah pertama hingga ketiga.
6.      Memanjangkan dua garis sudut yang didapatkan dari langkah di atas.
Perpotongan garis perpanjangan dari dua sudut tersebut  merupaka posisi titik/tempat yang akan kita tuju. Selain dengan menggunakan metode navigasi seperti di atas,  kita juga dapat menentukan arah mata angin secara sederhana yaitu dengan tanda-tanda alam dan buatan. Contoh metode sebagai berikut.
1.   Tanda-tanda alam yaitu matahari, bulan, dan rasi bintang.
2.   Tanda-tanda buatan yaitu masjid, kuburan, dan membuat kompas sendiri dari jarum/silet yangbermagnet dan diletakkan di permukaan air.
3.    Flora da fauna:
-          Tajuk pohon yang lebih lebat biasanya berada di sebelah barat.
-      Lumut-lumutan parmelia sp. Dan politrichum sp. Biasanya hidup lebih baik atau   lebat di sebelah barat pohon.
-          Tumbuhan pandan hutan biasanya tumbuh condong ke arah timur
-          Sarang semut/serangga biasanya berada di sebelah barat pepohonan.

0 komentar:

Posting Komentar